Pulau ini terbilang kecil, karena ukurannya yang kecil itu konon orang mengibaratkannya sebesar daun kelor, lalu ia dikenal sebagai pulau ...
Pulau ini terbilang kecil, karena ukurannya yang kecil itu konon orang mengibaratkannya sebesar daun kelor, lalu ia dikenal sebagai pulau Kelor,dan bentuk pulau ini jika dilihat dari atas memang seperti bentuk daun, tetapi orang belanda mengenalnya sebagai pulau Kherkof, entah apa artinya. Di sisi pulau yang agak lebar, disitulah benteng Martello berdiri, sementara disisi pulau yang lain, yang agak sempit hanya tanah datar dan pasir putih serta ditumbuhi semak semak.
Pulau ini tidak berpenghuni, karena tidak ada sumber kehidupan didalamnya, namun kondisi ini sebenarnya menguntungkan bagi Benteng Martello, setidaknya lebih aman dari pengaruh buruk manusia.
Dari dekat Benteng Martello memang luar biasa, meskipun tinggal reruntuhan, benteng Martello masih Nampak kokoh, berwibawa, terbuat dari bahan bata merah yang berukuran besar, tetapi tidak sebesar ukuran bata merah situs Mojopahit. Yang ada sekarang tinggal lapisan bata merahnya saja, sementara campuran semen yang melapisinya hampir semuanya sudah rontok, struktur permukaan bata, dan keseluruhan bentuk Benteng ini memang sangat indah utk dijadikan object photo, konon banyak photo pre-wedding disini. Kamipun tidak menyia-nyiakan moment ini, dan segera jeprat-jepret.
Benteng Martello ini cukup luas, bangunan bundar yang sekarang ada hanyalah pusat atau titik tengah dari keseluruhan benteng, masih ada tembok besar berjarak 100 meter dari pusatnya yang mengililingi menara utama, tetapi karena proses abrasi, kini bibir pantai hanya berjarak beberapa langkah saja dari benteng Martello yang tersisa, bekas-bekas tembok yang ada sebagian sudah rubuh dan teronggok begitu saja di pantai, sebagian lagi bahkan sudah terendam air laut, untunglah sekarang sudah dibangun beton beton penahan ombak sehingga diharapkan tidak lagi terjadi abrasi.
Air lautnya bersih dan jernih, dipadu dengan warna merah dari batu bata, serta beberapa pohon besar disisinya, keseluruhan kombinasi ini menghasilkan paduan yang spektakuler. Photo, hanya itu yang ada dipikiran kami.
Semoga pulau Kelor dan Benteng Martello-nya tetap abadi, sebagai pengingat bahwa disini dulu kumpeni pernah tinggal, dan kita bisa mengunjunginya setiap saat, baik utk sekedar mengambil gambar atau untuk menyaksikan dari dekat arsitekturalnya. Anak bangsa ini harus tahu bahwa penjajah dulu pernah bercokol disini.
Photo dan Artikel oleh: Muhammad Afif
COMMENTS