Gunung Gede (2.958 m.dpl) dan Gunung Pangrango (3.019 m.dpl) adalah icon utama bagi masyarakat Jawa Barat, asal bicara tentang aktifitas k...
Gunung Gede (2.958 m.dpl) dan Gunung Pangrango (3.019 m.dpl) adalah icon utama bagi masyarakat Jawa Barat, asal bicara tentang aktifitas kegiatan camping dan naik gunung, sering kali yang ditawarkan adalah pendakian di Gunung Gede dan Gunung Pangrango, yang dapat di lalui dari Desa Gunung Putri dan Cibodas. Puncak-puncaknya akan nampak jelas terlihat dari Cibodas, Cianjur dan Sukabumi, Gunung Pangrango yang mempunyai jenis puncak runcing, dan Gunung Gede puncaknya berbentuk kubah. Kedua gunung ini termasuk dalam wilayah pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), yang berdiri pada tanggal 6 Maret 1980 untuk mengelola areal seluas 15.196 ha
Gunung Pangrango (3.019 m.dpl) merupakan gunung api yang sudah tidak aktif lagi, sementara Gunung Gede (2.958 m.dpl) tergolong Gunung Api dengan jenis Stratovolcano. Berikut data Gunung Gede menurut Smithsonian Institute dengan Global Volcano Programnya:
Daerah : Jawa Barat
Tipe Gunung : Stratovolcano
Status Gunung : Historical
Letusan Terakhir : 1957
Ketinggian : 2958 m 9,705 feet
Latitude : 6.78°S 6°47''0"S
Longitude : 106.98°E 106°59''0"E
Kemudian akan kita jumpai Rawa Gayang Agung (1.600 m.dpl), yang merupakan padang rumput dan tanaman perdu. Pada ketinggian 1.628 m.dpl, kita akan sampai pada dipertigaan yang dinamakan Panyancangan Kuda, kira-kira 1 jam perjalanan dari Gerbang (km. 2,3). Berjalan kira-kira 10 menit dari Panyancangan kuda ke arah kanan, akan kita jumpai Air Terjun Cibeureum yang indah. Air Terjun Cibereum (1.675 m.dpl) tingginya antara 40 - 50 meter, terdiri dari air terjun utama (Curug Cidendeng), juga ada dua air terjun yang lebih kecil (Curug Cikundul dan Curug Ciwalen). Air terjun ini juga salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi di Kawasan TNGP. Bila kita ingin memasuki kawasan air terjun Cibeureum harus membeli tiket masuk.
Selanjutnya kita sampai di Batu Kukus ( 1.820 m.dpl), dimana dapat kita jumpai sebuah pondok untuk berteduh. Berjalan sampai pada ketinggian 2.150 m.dpl (kira-kira 2.5 jam perjalanan dari gerbang), kita akan sampai pada Pondok Pemandangan, dimana kita bisa beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Hanya 5 menit berjalan dari pondok ini kita akan menjumpai air panas yang berasal dari sumber dekat Kawah Gunung Gede, dimana suhu air dapat mencapai 50 · C.
Perjalanan kira-kira 3.5 jam dari gerbang, kita akan sampai di Kandang Batu atau Lebak Saat (2.220 m.dpl). Ditempat ini banyak dijumpai batu yang berasal dari letusan Gunung Gede. Disini juga dapat dijumpai sebuah sumber air, juga tanah datar dimana kita bisa mendirikan tenda.
Setelah 4 jam perjalanan dari Gerbang, kita akan sampai di Kandang Badak (2.395 m.dpl), dimana terdapat jalan bercabang, yang kekiri menuju puncak Gunung Gede (2 km lagi, 2 jam perjalanan), sedang yang ke kanan menuju ke Puncak Pangrango (3 km lagi, 3 jam perjalanan). Di Kandang Badak juga terdapat sumber air dan kita dapat berkemah. Kandang Badak berupa dataran yang terletak pada punggungan yang menghubungkan Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Disini kita bisa menginap di shelter yang sudah bagus.
Puncak Pangrango terletak dalam hutan berlumut, jadi kita tidak bisa melihat pemandangan yang menarik, tetapi jika kita turun sedikit ke arah barat terdapat hamparan bunga Edelweis Jawa yang indah di area seluas 5 Ha, yang disebut Alun-Alun Mandalawangi.
Dalam perjalanan ke Gunung Gede dari Kandang Badak, pada ketinggian 2.475 m.dpl akan kita jumpai persimpangan kekiri menuju Kawah Gunung Gede. Kawah Lanang akan kita jumpai disisi kiri jalan setapak ini, sementara Kawah Ratu (2.750 m.dpl) dan Kawah Wadon disebelah kanan. Disekitar kawah ini akan kita jumpai bunga Edelweis Jawa, dan kadang juga burung Rajawali Jawa (Spizaetus bartelesi) yang terbang melintasi kawah.
Mendekati puncak Gunung Gede pepohonan semakin berkurang, kemudian hanya lahan gersang yang belum ada tumbuhan, hal ini diakibatkan kegiatan kawah berapi Gunung Gede, yang seringkali mengeluarkan gas berbau belerang. Sesampai di puncak Gunung Gede kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah karena kita bisa melihat kawah-kawah disekitar puncak, Gunung Pangrango dan Gunung Gumuruh serta pemandangan kota-kota, gunung-gunung di Jawa Barat, dan Selat Sunda dikaki-kaki langit.
Dari puncak Gunung Gede bila kita turun kearah Tenggara kira-kira 1 jam perjalanan, kita akan menjumpai dataran seluas 50 Ha yang terletak di antara Gunung Gede dan Gunung Gumuruh, yang sebagian besar dataran ditutupi oleh bunga Edelweis Jawa, tempat ini dinamakan Alun-Alun Surya Kencana (2.800 m.dpl). Tempat ini sangat disukai oleh para pendaki sebagai tempat berkemah. Pada musim hujan, disini terdapat mata air.
Lihat Taman Nasional Gn Gede Pangrango di peta yang lebih besar
Dari Alun-alun Surya Kencana kita dapat meneruskan perjalanan turun kearah kiri (Utara) menuju Pos Gunung Putri di Cianjur atau kearah kanan (Selatan) menuju Selabintana di Sukabumi.
Dari Terminal Cipanas kita naik minibus ke Desa Sukatani, sejauh + 4,5 km. Di desa ini terdapat Kantor Resort TNGP Gunung Putri, dimana kita meminta keterangan. Air bisa kita peroleh di desa ini. Kemudian kita meneruskan perjalanan dengan meninggalkan desa, sejauh 200 meter melewati perladangan dan akan kita jumpai Pondok Jaga Taman Nasional Gede Pangrango, dimana kita melaporkan pendakian dan membeli tanda masuk.
Di Pos Jaga yang telah dilengkapi fasilitas listrik ini, kita bisa bermalam, dengan biaya sukarela saja. Tetapi pada hari-hari libur Pondok Jaga ini sering penuh, dan kita bisa bermalam dirumah-rumah penduduk, untuk itu bisa menghubungi petugas (Kepala Resort TNGP Gunung Putri).
Pendakian kita mulai di Pos Jaga Gunung Putri (1.450 m.dpl), melewati perladangan, kemudian kita melewati hutan pinus yang merupakan Hutan Produksi yang dikelola oleh KPH PERHUTANI Cianjur dimana kita akan menyeberangi sungai kecil. Medan mulai sulit dan terjal, selanjutnya kita akan memasuki hutan tropika, dan pada ketinggian 1.850 m.dpl, kita sampai di Tanah Merah, dimana akan kita jumpai sebuah Pos Penerangan Taman Nasional Gede-Pangrango yang sudah tidak terpakai.
Di perjalanan kita melewati Legok Lenca (2.150 m.dpl) dan Buntut Lutung (2.300 m.dpl), serta akan menemui dua buah pondok masing-masing di Lawang Seketeng (2.500 m.dpl) dan di Simpang Maleber (2.625 m.dpl). Jalur mulai curam di sekitar Lawang Seketeng ini, dan Simpang Maleber terdapat simpangan jalan ke kiri, tetapi kita harus mengambil jalur lurus untuk menuju Alun-alun Surya Kencana.
Dari Simpang Maleber kita terus mendaki, sampai mencapai sebuah pondok di Alun-alun Timur (2.800 m.dpl). Kemudian kita akan melewati padang rumput dan padang Bunga Edelweis Jawa Alun-alun Surya Kencana.
Selabintana (960 m.dpl) merupakan kawasan wisata alam, dan banyak dijumpai Hotel dan Penginapan, juga rumah penduduk yang disewakan. Kawasan Selabintana ini bisa menjadi alternatif bagi kawasan wisata Puncak-Ciloto-Cipanas yang sudah sangat padat. Fasilitas telpon kartu terdapat di Hotel Selabintana, yang merupakan hotel terbesar dengan fasilitas kolam renang dan lapangan golf.
Di Selabintana terdapat Air Terjun Cibeureum, tingginya 70 meter dan Air Terjun Curug Sawer yang tingginya 30 meter yang merupakan air terjun tertinggi dan terindah di kawasan TNGP. Kalau kita ingin menikmati pemandangan indah di Situ Gunung, dari Sukabumi kita naik Angkota No. 8 sejauh 4 km ke Cisaat dan dari Cisaat naik jurusan Cijagung sejauh 8 km. Dari sini kita perlu berjalan 1,5 km, atau dengan ojek untuk sampai di pinggir danau.
Untuk mencapai Selabintana, dari Terminal Sukabumi kita naik Angkutan Kota (Minibis) turun di Bhayangkara, dilanjutkan dengan Angkutan Kota jurusan Selabintana dan turun Hotel Selabintana. Kita harus berjalan lagi 45 menit melintasi jalan setapak dan Perkebunan Teh "Goalpara", untuk mencapai Pos Resort TNGP Selabintana. Pos ini bisa dicapai langsung dengan mobil, atau dari Sukabumi kita bisa mencarter Angkutan Kota. Dekat Pos terdapat Bumi Perkemahan dan yang sangat menarik adalah Air Terjun Selabintana, yang merupakan Air Terjun paling tinggi di kawasan TNGP.
Setelah melapor ke Pos Resort TNGP Selabintana, kita mulai mendaki melalui hutan alam selama 20 menit dan sampai di Pos Citinggar (1.000 m.dpl). Selanjutnya jalan mulai menanjak dan curam, dan kita akan melewati Citinggar Barat (1.175 m.dpl). Dari sini medan semakin curam, dan kita melalui daerah dimana sekarang terdapat longsoran, Cigeber (1.300 m.dpl) dan akan sampai di Cileutik (1.500 m.dpl). Dari Pos Selabintana menuju Cileutik ini diperlukan waktu 5-6 jam, dan diperlukan 4 jam lagi melalui punggungan lereng selatan yang berbatu, untuk sampai di punggungan antara Gunung Gede dan Gunung Gumuruh. Dari punggungan ini kita turun dengan elevasi sekitar 200 m untuk mencapai Alun-alun Surya Kencana.
Gunung Pangrango (3.019 m.dpl) merupakan gunung api yang sudah tidak aktif lagi, sementara Gunung Gede (2.958 m.dpl) tergolong Gunung Api dengan jenis Stratovolcano. Berikut data Gunung Gede menurut Smithsonian Institute dengan Global Volcano Programnya:
Daerah : Jawa Barat
Tipe Gunung : Stratovolcano
Status Gunung : Historical
Letusan Terakhir : 1957
Ketinggian : 2958 m 9,705 feet
Latitude : 6.78°S 6°47''0"S
Longitude : 106.98°E 106°59''0"E
Jalur Cibodas
Perjalanan dimulai melalui sebelah pintu gerbang Kebon Raya Cibodas (1.425 m.dpl), dengan mengikuti jalan disamping lapangan golf, dan kemudian kita berbelok ke kiri, sedikit mendaki dan menjumpai Kantor Resort TNGP Cibodas, yang merupakan gerbang TNGP, dimana kita mendaftar dan membayar tiket masuk. Kita kemudian mengikuti jalan setapak yang sudah diperkeras, dan disepanjang perjalanan dipenuhi rambu dan pal kilometer yang memudahkan perjalanan. Kita menuju Kandang Badak dan melalui hutan tropika yang indah. Kira-kira 1,5 km perjalanan dari Gerbang, kita akan dapati sebuah danau kecil yang dinamakan Telaga Biru (1.500 m.dpl).Kemudian akan kita jumpai Rawa Gayang Agung (1.600 m.dpl), yang merupakan padang rumput dan tanaman perdu. Pada ketinggian 1.628 m.dpl, kita akan sampai pada dipertigaan yang dinamakan Panyancangan Kuda, kira-kira 1 jam perjalanan dari Gerbang (km. 2,3). Berjalan kira-kira 10 menit dari Panyancangan kuda ke arah kanan, akan kita jumpai Air Terjun Cibeureum yang indah. Air Terjun Cibereum (1.675 m.dpl) tingginya antara 40 - 50 meter, terdiri dari air terjun utama (Curug Cidendeng), juga ada dua air terjun yang lebih kecil (Curug Cikundul dan Curug Ciwalen). Air terjun ini juga salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi di Kawasan TNGP. Bila kita ingin memasuki kawasan air terjun Cibeureum harus membeli tiket masuk.
Selanjutnya kita sampai di Batu Kukus ( 1.820 m.dpl), dimana dapat kita jumpai sebuah pondok untuk berteduh. Berjalan sampai pada ketinggian 2.150 m.dpl (kira-kira 2.5 jam perjalanan dari gerbang), kita akan sampai pada Pondok Pemandangan, dimana kita bisa beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Hanya 5 menit berjalan dari pondok ini kita akan menjumpai air panas yang berasal dari sumber dekat Kawah Gunung Gede, dimana suhu air dapat mencapai 50 · C.
Perjalanan kira-kira 3.5 jam dari gerbang, kita akan sampai di Kandang Batu atau Lebak Saat (2.220 m.dpl). Ditempat ini banyak dijumpai batu yang berasal dari letusan Gunung Gede. Disini juga dapat dijumpai sebuah sumber air, juga tanah datar dimana kita bisa mendirikan tenda.
Setelah 4 jam perjalanan dari Gerbang, kita akan sampai di Kandang Badak (2.395 m.dpl), dimana terdapat jalan bercabang, yang kekiri menuju puncak Gunung Gede (2 km lagi, 2 jam perjalanan), sedang yang ke kanan menuju ke Puncak Pangrango (3 km lagi, 3 jam perjalanan). Di Kandang Badak juga terdapat sumber air dan kita dapat berkemah. Kandang Badak berupa dataran yang terletak pada punggungan yang menghubungkan Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Disini kita bisa menginap di shelter yang sudah bagus.
Puncak Pangrango terletak dalam hutan berlumut, jadi kita tidak bisa melihat pemandangan yang menarik, tetapi jika kita turun sedikit ke arah barat terdapat hamparan bunga Edelweis Jawa yang indah di area seluas 5 Ha, yang disebut Alun-Alun Mandalawangi.
Dalam perjalanan ke Gunung Gede dari Kandang Badak, pada ketinggian 2.475 m.dpl akan kita jumpai persimpangan kekiri menuju Kawah Gunung Gede. Kawah Lanang akan kita jumpai disisi kiri jalan setapak ini, sementara Kawah Ratu (2.750 m.dpl) dan Kawah Wadon disebelah kanan. Disekitar kawah ini akan kita jumpai bunga Edelweis Jawa, dan kadang juga burung Rajawali Jawa (Spizaetus bartelesi) yang terbang melintasi kawah.
Mendekati puncak Gunung Gede pepohonan semakin berkurang, kemudian hanya lahan gersang yang belum ada tumbuhan, hal ini diakibatkan kegiatan kawah berapi Gunung Gede, yang seringkali mengeluarkan gas berbau belerang. Sesampai di puncak Gunung Gede kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah karena kita bisa melihat kawah-kawah disekitar puncak, Gunung Pangrango dan Gunung Gumuruh serta pemandangan kota-kota, gunung-gunung di Jawa Barat, dan Selat Sunda dikaki-kaki langit.
Dari puncak Gunung Gede bila kita turun kearah Tenggara kira-kira 1 jam perjalanan, kita akan menjumpai dataran seluas 50 Ha yang terletak di antara Gunung Gede dan Gunung Gumuruh, yang sebagian besar dataran ditutupi oleh bunga Edelweis Jawa, tempat ini dinamakan Alun-Alun Surya Kencana (2.800 m.dpl). Tempat ini sangat disukai oleh para pendaki sebagai tempat berkemah. Pada musim hujan, disini terdapat mata air.
Lihat Taman Nasional Gn Gede Pangrango di peta yang lebih besar
Dari Alun-alun Surya Kencana kita dapat meneruskan perjalanan turun kearah kiri (Utara) menuju Pos Gunung Putri di Cianjur atau kearah kanan (Selatan) menuju Selabintana di Sukabumi.
Jalur Gunung Putri (Cianjur)
Untuk mencapai Pos Gunung Putri sebagai awal pendakian, dari arah Bogor atau Jakarta kita naik Bis jurusan Cianjur/Bandung, atau sebaliknya dan turun di Pasar Cipanas. Perbekalan pendakian sebaiknya kita persiapkan di Cipanas ini. Fasilitas telpon interlokal terdapat di Cipanas. Di Cipanas terdapat Istana Musim Panas Kepresidenan yang indah. Penginapan banyak terdapat di Cipanas, yang juga merupakan kawasan wisata dengan sumber air panasnya yang terkenal.Dari Terminal Cipanas kita naik minibus ke Desa Sukatani, sejauh + 4,5 km. Di desa ini terdapat Kantor Resort TNGP Gunung Putri, dimana kita meminta keterangan. Air bisa kita peroleh di desa ini. Kemudian kita meneruskan perjalanan dengan meninggalkan desa, sejauh 200 meter melewati perladangan dan akan kita jumpai Pondok Jaga Taman Nasional Gede Pangrango, dimana kita melaporkan pendakian dan membeli tanda masuk.
Di Pos Jaga yang telah dilengkapi fasilitas listrik ini, kita bisa bermalam, dengan biaya sukarela saja. Tetapi pada hari-hari libur Pondok Jaga ini sering penuh, dan kita bisa bermalam dirumah-rumah penduduk, untuk itu bisa menghubungi petugas (Kepala Resort TNGP Gunung Putri).
Pendakian kita mulai di Pos Jaga Gunung Putri (1.450 m.dpl), melewati perladangan, kemudian kita melewati hutan pinus yang merupakan Hutan Produksi yang dikelola oleh KPH PERHUTANI Cianjur dimana kita akan menyeberangi sungai kecil. Medan mulai sulit dan terjal, selanjutnya kita akan memasuki hutan tropika, dan pada ketinggian 1.850 m.dpl, kita sampai di Tanah Merah, dimana akan kita jumpai sebuah Pos Penerangan Taman Nasional Gede-Pangrango yang sudah tidak terpakai.
Di perjalanan kita melewati Legok Lenca (2.150 m.dpl) dan Buntut Lutung (2.300 m.dpl), serta akan menemui dua buah pondok masing-masing di Lawang Seketeng (2.500 m.dpl) dan di Simpang Maleber (2.625 m.dpl). Jalur mulai curam di sekitar Lawang Seketeng ini, dan Simpang Maleber terdapat simpangan jalan ke kiri, tetapi kita harus mengambil jalur lurus untuk menuju Alun-alun Surya Kencana.
Dari Simpang Maleber kita terus mendaki, sampai mencapai sebuah pondok di Alun-alun Timur (2.800 m.dpl). Kemudian kita akan melewati padang rumput dan padang Bunga Edelweis Jawa Alun-alun Surya Kencana.
Jalur Selabintana (Sukabumi)
Jalur Selabintana adalah jalur yang paling panjang, curam, menantang sekaligus melelahkan. Sejak bulan Desember 1995 jalur ini ditutup, karena terdapat longsoran. Demi keselamatan, sebaiknya jalur ini dipilih bila kita sudah cukup berpengalaman, atau dengan pemandu yang handal. Selabintana, terletak 7 km dari Sukabumi. Perbekalan pendakian sebaiknya kita penuhi di Sukabumi.Selabintana (960 m.dpl) merupakan kawasan wisata alam, dan banyak dijumpai Hotel dan Penginapan, juga rumah penduduk yang disewakan. Kawasan Selabintana ini bisa menjadi alternatif bagi kawasan wisata Puncak-Ciloto-Cipanas yang sudah sangat padat. Fasilitas telpon kartu terdapat di Hotel Selabintana, yang merupakan hotel terbesar dengan fasilitas kolam renang dan lapangan golf.
Di Selabintana terdapat Air Terjun Cibeureum, tingginya 70 meter dan Air Terjun Curug Sawer yang tingginya 30 meter yang merupakan air terjun tertinggi dan terindah di kawasan TNGP. Kalau kita ingin menikmati pemandangan indah di Situ Gunung, dari Sukabumi kita naik Angkota No. 8 sejauh 4 km ke Cisaat dan dari Cisaat naik jurusan Cijagung sejauh 8 km. Dari sini kita perlu berjalan 1,5 km, atau dengan ojek untuk sampai di pinggir danau.
Untuk mencapai Selabintana, dari Terminal Sukabumi kita naik Angkutan Kota (Minibis) turun di Bhayangkara, dilanjutkan dengan Angkutan Kota jurusan Selabintana dan turun Hotel Selabintana. Kita harus berjalan lagi 45 menit melintasi jalan setapak dan Perkebunan Teh "Goalpara", untuk mencapai Pos Resort TNGP Selabintana. Pos ini bisa dicapai langsung dengan mobil, atau dari Sukabumi kita bisa mencarter Angkutan Kota. Dekat Pos terdapat Bumi Perkemahan dan yang sangat menarik adalah Air Terjun Selabintana, yang merupakan Air Terjun paling tinggi di kawasan TNGP.
Setelah melapor ke Pos Resort TNGP Selabintana, kita mulai mendaki melalui hutan alam selama 20 menit dan sampai di Pos Citinggar (1.000 m.dpl). Selanjutnya jalan mulai menanjak dan curam, dan kita akan melewati Citinggar Barat (1.175 m.dpl). Dari sini medan semakin curam, dan kita melalui daerah dimana sekarang terdapat longsoran, Cigeber (1.300 m.dpl) dan akan sampai di Cileutik (1.500 m.dpl). Dari Pos Selabintana menuju Cileutik ini diperlukan waktu 5-6 jam, dan diperlukan 4 jam lagi melalui punggungan lereng selatan yang berbatu, untuk sampai di punggungan antara Gunung Gede dan Gunung Gumuruh. Dari punggungan ini kita turun dengan elevasi sekitar 200 m untuk mencapai Alun-alun Surya Kencana.
Catatan
Jalur yang dianjurkan adalah Cibodas-Kandang Badak - Gunung Pangrango-Kandang Badak - Gunung Gede - Alun-alun Surya Kencana - Gunung Putri, dan berkemah di Kandang Badak atau Alun-alun Surya Kencana. Total perjalanan adalah 19 jam, dan sebaiknya berangkat sepagi mungkin dari Cibodas (jam 05:00 WIB.). Dengan melewati jalur Gunung Putri ini kita akan menghindari kebosanan pada waktu turun, dan sekaligus mengenal jalur, untuk pendakian di kesempatan yang lain. Jalur Selabintana juga bisa dipilih, tetapi jaraknya lebih jauh, sulit dan berbahaya bila belum berpe-ngalaman atau tidak dipandu.Untuk pendaki Gunung Gede-Pangrango terlebih dahulu kita meminta ijin dan membeli tanda masuk di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango di Cibodas, dengan alamat: Jl. Raya Cibodas-Jawa Barat (Telp./Fax. No. 0255-512776),atau Pos Resort TNGP di Cibodas, Gunung Putri atau Selabintana. Sebisa mungkin kita sudah mengurus ijin sebelum hari pendakian terutama pada musim pendakian, atau maksimal 3 hari sebelum pendakian pada jam kerja.
Guna mengurangi resiko dan lebih menikmati pendakian, lebih baik gunakan Pemandu yang tarifnya sampai Rp. 200.000,- untuk dua hari perjalanan, atau Porter yang merangkap Pemandu yang tarifnya sama. Di jalur pendakian, banyak simpangan jalan setapak yang memungkinkan kita tersesat.
Untuk mendapat keterangan dan pemanduan ke Gunung Gede-Pangrango, di Pos-pos awal pendakian bisa menghubungi Organisasi Pecinta Alam, di Cibodas antara lain Indonesia GreenRanger (KOPASTI), IAA dan Montana, di Selabintana kita bisa menghubungi Pantera, dan Gunung Putri kita bisa menghubungi GPO dan Wanadri.
COMMENTS